Selasa, 23 Februari 2010

Strategi Jitu untuk Ujian Nasional

UN 2010 - Kiat Efektif Hadapi UN 2010, anak-anaku tercinta sebentar lagi akan menghadapai UN 2010. Sekedar untuk latihan kalian bisa Download Contoh Prediksi Soal UN 2010 | UN 2010 SD SMP SMA SMK.  Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional akhirnya menetapkan untuk tetap mengadakan Ujian Nasional (UN). Meskipun menuai kontra dari berbagai pihak. Pemerintah tak bergeming dan konsisten melaksanakan UN. Muhammad Nuh selaku Mendiknas menyatakan tentang syarat-syarat kelulusan UN 2010. Jika salah satu tidak terpenuhi maka dinyatakan tak lulus". Syarat kelulusan itu yakni 1. siswa harus mengikuti seluruh program yang diselenggarakan sekolah tersebut 2. Memiliki budi pekerti dan ahlak yang baik 3. Lulus ujian lokal yang diselenggarakan masing-masing sekolah 4. Serta lulus ujian nasional 

Nilai Minimal

Sementara nilai rata-rata standar kelulusan pada ujian nasional (UN) 2010 minimal harus 5,50. Nilai minimal untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan 4,00 paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Jadwal penyelenggaraan UN 2010 dibagi menjadi tiga model yaitu UN utama, UN susulan dan UN ulangan. UN utama untuk tingkat SMP dimulai pada 29 Maret - 1 April 2010, sedangkan UN susulan dimulai pada 5 - 8 April 2010.

Sementara UN ulangan dilaksanakan pada 17-20 Mei 2010. Jadwal untuk tingkat SMA atau Madrasah Aliyah dan SMA Luar Biasa yaitu UN utama dimulai pada 22-24 Maret 2010, sedangkan UN susulan pada 29-31 Maret 2010, kemudian UN ulangan digelar pada 10-12 Mei.

Sedangkan jadwal UN utama untuk SMK pada 22-25 Maret 2010, UN susulan pada 29 Maret-1 April 2010. Sama seperti SMA, SMK juga memiliki jadwal UN ulangan yang dimulai pada 10-14 Mei 2010.

Ujian akhir nasional adalah bentuk ujian yang akan menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak.

Acuan kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kiat - kiat

Keberhasilan UN sangat tergantung pada kerja keras para siswa-siswi. Berikut ini kiat-kiat efektif yang bisa dilakukan ketika menghadapi ujian nasional.

1.Persiapan diri, persiapan dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik dan persiapan mental. Persiapan fisik berkaitan dengan persiapan jasmani dan persiapan kesehatan. Kita harus menjaga kesehatan sebelum ujian.

Tidak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya seseorang mengikuti ujian bila dalam keadaan sakit. Agar diri kita tetap sehat secara fisik menjelang pelaksanaan ujian, kita harus rajin berolahraga. Usahakan istirahat secara teratur dan tidur jangan terlalu malam.

2. Persiapan mental, persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil.

Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar kita.

3.Persiapan teknis, persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti yaitu a. pastikan tidak lupa membawa kartu peserta ujian, b. pastikan tidak lupa membawa perlengkapan ujian, seperti pena, pensil 2B asli, peraut pensil, mistar, penghapus, atau papan alas (laksanakan petunjuk ujian dengan benar). Sebaiknya persiapan ini dilakukan satu hari sebelum ujian.

4.Persiapan materi uji, persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan kita. Persiapan materi uji hendaknya dilakukan sejak dini, menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses.

Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UN dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah.

Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak.

Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis. Tetapi perlu diperhatikan oleh kita semua bahwa menurut hasil penelitian beberapa ahli, bahwa belajar borongan itu tidak baik dan hasilnya hanya membawa kesia-siaan.

Jadi, disarankan satu hari sebelum ujian kita tidak diperkenankan lagi memporsir diri untuk belajar dan istirahat yang cukup.

5. Berdoalah adalah bentuk kerendahan hati di hadapan-Nya, kita sampaikan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Tuhan Maha Tahu dan pasti akan mendengarkan dan mengabulkan segala permintaan doa-doa hamba-hambanya.

6. Hadapilah dengan tenang dan proporsional, bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.

7. Bersikaplah proaktif, adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UN.

Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang dilakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal 5,50 justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal.

Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.

8. Perbanyaklah baca dan latihan soal, salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).

9. Belajar kelompok, belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.

Perbanyak latihan menjawab soal dengan teman. Caranya: Ajaklah teman untuk membentuk kelompok kecil sebagai kelompok belajar. Pesertanya tidak lebih dari 3 orang. Jika pesertanya terlalu banyak (lebih dari 3 orang), dikhawatirkan proses belajar menjadi tidak fokus pada materi yang akan dipelajari.

10. Efektifkan belajar di sekolah, masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas hanya sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah.

Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya.

Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar, ingat, "Malu bertanya, sesat di jalan".

11. Motivasi diri, motivasilah diri kita sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi diri adalah dengan membuat penegasan seperti "Jika dia bisa, kenapa saya tidak bisa?".

12. Mohon doa restu dari orang tua, yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UN 2010 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restu pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Karena orang tua kita akan dengan senang hati mendoakan putra-putrinya agar berhasil berjuang menghadapi UN 2010.
Sumber      :     Internet
Diaplod ku:    Damu Carogehety

Selasa, 09 Februari 2010

Kiat Menghadapi UN

1. Berdoalah pada Tuhan

Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Tuhan Mahatahu dan tentu akan mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hambanya.


2. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional

Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.

3. Bersikaplah proaktif

Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UAN. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal 5,50 justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.

4. Buatlah rencana

Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UAN dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.

5. Perbanyaklah baca dan latihan soal

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).

6. Belajar kelompok

Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.

7. Efektifkan belajar di sekolah

Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.

8. Mohon doa restu dari orang tua

Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UAN 2010 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi UAN.

9. Rajin Bertanya

Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu guru, orang tua, maupun kakak kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya saja mereka malu bertanya.

Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.

Ingat, “Malu bertanya, sesat di jalan”.

10. Motivasi Diri Anda

Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti “Kalau dia bisa, kenapa aku nggak bisa?”.

Saya rasa itu semua sudah cukup, tapi kalau kamu punya tips lainnya silahkan tulis komentar kamu, ya.

Semoga sukses di UAN nanti !

Senin, 08 Februari 2010

Pendidikan Keluarga

Seiring dengan perubahan zaman di mana beragam media hiburan tersedia 24 jam menyajikan tontonan dan informasi bahkan sampai ke kamar tidur, perubahan tersebut pengaruh lingkungan dan sekolah sangat menentukan perkembangan anak.

Banyak orangtua sekarang mengalihkan tugas mereka dalam mendidik anak ke sekolah, pembantu, atau pengasuh anak, padahal tugas itu tidak bisa dialihkan, justru peran keluarga dalam mendidik anak harus lebih besar lagi, kata Lucia RM Royanto Psikolog Pendidikan dari Universitas Indonesia. Karena itu harus ada kesepakatan antara suami dan istri, siapa yang lebih besar perannya dalam mendampingi anak.

Suami-istri harus bisa menyiasati dengan memilih pekerjaan komplementer, suami bisa bekerja paruh waktu, istri bekerja paruh waktu. Atau istri bekerja di kantor dan suami membuka usaha di rumah. Nilai-nilai harus ditanamkan melalui orang tua karena anak jangan samapai mengikuti nilai-nilai pembantu atau baby sitter,รข€ kata Lucia.

Beban belajar yang terlalu menekankan pada isi daripada membekali anak dengan alat untuk belajar, justru bisa tidak produktif. Ketika anak masih kecil, anak perlu dididik berdisiplin, ada aturan yang jelas, tetapi semakin besar sebaiknya diberi keleluasaan untuk mengatur diri sendiri.

Ahli sosiologi Pendidikan dari Universitas Indonesia Eri Seda mengatakan, pilihan terbaik dalam mendidik akan sebaiknya tidak ditempuh cara-cara ekstrem seperti terlalu memberikan keleluasaan kepada anak, atau sebaliknya terlalu keras. Menurut Eri, bila orangtua terlalu mendorong anak, menekankan anak untuk belajar, dan membebani anak dengan berbagai les sampai pada tingkat tidak bisa menikmati lagi, hasilnya juga tidak akan beres. Sebaliknya dalam masa pertumbuhan, anak perlu tetap dibimbing dan diberi rambu-rambu.